" Welcome in My Blog "

" Welcome in My Blog "

Jumat, 15 Juli 2011

Zaman Tembaga dan Besi



Zaman Tembaga dan Besi










·        Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman di mana manusia sudah dapat mengelolah logam tembaga yang di sesuaikan dengan bentuk-bentuk peralatan yang di butuhkannya, zaman tembaga ini tidak pernah berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia, zaman tembaga berkembang di semenanjung Malaya, kamboja, Thailand, Vietnam.

·         Zaman Besi
Zaman besi, zaman di mana manusia sudah dapat mengelola bijih-bijih besi untuk keperluan hidup yang mereka butuhkan. Disebut zaman besi karena pada zaman ini tingkat kehidupan manusia sudah jauh lebih baik dari masa sebelumnya, benda-benda perunggu yang ditemukan pada zaman logam dibuat dengan mengguankan teknik bivalve (setangkup) dan teknik a cire perdue (cetak lilin).
a)    Teknik a cire perdue (cetak lilin)
Pembuatan benda dengan teknik a cire perdue ini yaitu benda yang akan di cetak terlrbih dahulu di buatkan cetakannya dari lilin. Bentuk lilin dapat diberi pola hias menurut keperluannya, setelah itu dibungkus dengan tanah liat dan bagian atas dan bawah di beri lubang. Untuk selanjutnya dibakar agar lilin mencair. Dari lubang atas di tuangkan perunggu cair dan dari lubang bawah mengalirkan lilin yang meleleh. Bila perunggu yang di tuangkan sudah dingin, cetakan tersebut dipecah untuk mengambil benda yang sudah jadi. Keuntungan dari tekinik a cire perdue ini benda yang dihasilkan halus sedangkan kerugiannya cetakan seperti ini hanya dapat digunakan satu kali saja.


b)    Teknik bivalve (setangkup)
Teknik bivalve ini menggunakan dua cetakan yang data di tangkupkan (di rapatkan terdapat garis bekas cetakan yang di tangkupkan.), cetakan tersebut diberi lubang dari bagian atasnya, dari lubang itu di tuangkan logam cair bila perunggu sudah cair cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga, maka di gunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah tanah liat dibuang. Keuntungan dari teknik bivalve ini cetakan dapat digunakan berulang-ulang sedangkan kerugiannya benda yang di hasilkan


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger